5/08/2011

Diane Setterfield : The Thirteenth Tale

"Semua anak memitoskan kelahirannya sendiri. Itu karakteristik umum. Kau ingin mengenal seseorang? Hati, pikiran, dan jiwanya? Tanyakan padanya tentang saat dia lahir. Yang akan kau dapatkan bukanlah kebenaran : kau akan mendapatkan sebuah dongeng. Dan tak ada hal yang lebih menggugah selain dongeng."
Dongeng-Dongeng Perubahan dan Keputusasaan, Vida Winter.

Margaret Lea, seorang penulis biografi amatir yang tak pernah keluar dari dunianya sendiri : toko buku antik milik ayahnya dan tentu saja buku-buku kuno itu sendiri, merasa heran pada surat yang suatu waktu dikirimkan padanya. Vida Winter, penulis kenamaan yang telah menciptakan banyak cerita dan dongeng, meminta Margaret untuk menuliskan biografi dirinya. Tapi pendongeng misterius ini tak pernah menuturkan hidupnya sebelumnya. Ia hanya mengarang 19 versi cerita yang berbeda pada para wartawan. Jadi, apakah ia akan menceritakan yang sesungguhnya pada Margaret?





Margaret belum pernah tertarik pada buku kontemporer. Ia nyaman membaca karangan orang-orang yang sudah mati. Dan Vida Winter adalah penulis buku kontemporer. Penasaran, Margaret meminjam salah satu seri populer buku yang berjudul Tiga Belas Dongeng Perubahan dan Keputusasaan olah Vida Winter, dari toko. Margaret tidak pernah menyangka ia akan tenggelam dalam buku itu. Dalam dongeng-dongeng brutal, dingin, dan menghancurkan hati itu. Dan setelah dongeng kedua belas. Kosong. Di mana dongeng ketiga belas?

Margaret setuju. Ia pun tinggal di rumah Miss Winter dan mulai menulis kisah menakjubkan Miss Winter. Permulaan. Pertengahan. Dan akhir. Tak ada kecurangan. Tak boleh meloncat ke depan. Tak ada pertanyaan. Tak boleh mengintip halaman terakhir. Semua kisah ini terjadi di rumah Angelfield yang besar. Tentang semua penghuninya. Hidup atau mati. Isabelle Angelfield yang cantik.

"Isabelle Angelfield adalah wanita yang aneh. Isabelle Angelfield lahir ketika badai mengamuk."

Lalu Charles Angelfield, kakak Isabelle yang mencintai adiknya sendiri. Juga anak-anak Isabelle. Adeline dan Emelline, si kembar yang aneh. Missus si pelayan setia dan John The Dig si tukang kebun. Serta hantu. Hantu yang tinggal di Angelfield. Hantu yang mengendap-endap di lantai Angelfield, bersembunyi di sudut-sudut gelap Angelfield, dan mengamat-amati semua yang terjadi di rumah itu.

Sementara Miss Winter berjuang menghadapi serigalanya dan masa lalunya. Margaret harus menghadapi hantunya sendiri. Kembarannya yang telah meninggalkannya.

Kemudian sedikit demi sedikit, rahasia-rahasia mencengangkan terungkap.

Dan Dongeng Ketiga Belas oleh Vida Winter. Yang bermula dengan ini...

Bayangkan ini. Seorang pemuda dan seorang gadis ; yang satu kaya, yang satu miskin. Seringnya, sang gadislah yang tak memiliki emas dan begitulah yang diceritakan dalam kisah ini. Tak perlu ada pesta dansa. Jalan-jalan di hutan sudah cukup bagi mereka untuk berpapasan di persilangan jalan. Pada suatu ketika ada ibu peri, tapi seringnya dia tak ada.Kisah ini terjadi ketika ibu peri tidak hadir. Labu gadis kita ini memang labu belaka, dan dia merangkak pulang setelah lewat tengah malam, dengan darah di pakaiannya, diperkosa. Tak akan ada pengawal yang muncul di pintu keesokan hari dengan sepatu kulit rusa. Dia tahu itu. Dia tidak bodoh. Meski begitu, dia hamil.

No comments:

Post a Comment